Panahan

Sumber: tirto.id

Panahan (bahasa Inggris: archery) adalah salah satu olahraga yang dilakukan pemanah dengan cara menembakkan anak panah dengan bantuan busur untuk mencapai target atau sasaran tembak pada jarak yang sudah ditentukan. Berdasarkan pembinaan kondisi fisik, ada komponen-komponen fisik yang lebih spesifik untuk panahan, yaitu daya tahan, kekuatan, kelenturan, dan struktur atau akurasi. Dengan memiliki kekuatan otot dan daya tahan otot yang baik, maka akan memberikan keuntungan besar bagi pemanah untuk tampil di puncaknya. Di samping itu, memanah membutuhkan kekuatan otot tubuh bagian atas dan inti yang menggerakkan kelompok otot utama.

1. Sejarah

Olahraga panahan ini sudah ada sejak zaman purba terutama pada era suku Neanderathal yang hidup sekitar 100 ribu tahun lalu. Diceritakan dalam sejarah suku ini telah lihai dalam membuat dan mengoperasikan busur panahan untuk bertahan hidup. 

Kemudian pada masa purbakala Mesir juga menemukan prajurit Mesir Kuno yang mati akibat terkena serangan panah sekitar tahun 2100 sebelum masehi. Hal ini menunjukkan selain digunakan untuk berburu maka busur panahan juga dipakai untuk perang pada masa itu. Diadaptasi dari pentingnya sejarah ini maka pada tahun 1676 panahan resmi ditetapkan sebagai cabang olaharaga.

Penetapannya dilakukan oleh Charles II (Raja Inggris) dan diikuti oleh beberapa negara lain yang punya anggapan sama. Sampai akhirnya di tahun 1844 Inggris menyelenggarakan GNAS “Grand National Archery Society” pertama kalinya dan dilanjut pada tahun 1879 di Amerika Serikat. Kemudian untuk sejarah panahan di Indonesia sendiri lebih lekat dengan zaman kerajaan Islam. 

Dalam Islam sendiri panahan merupakan salah satu kegiatan sunnah yang dianjurkan untuk dilakukan. Selain itu, dilihat dari segi manfaat dan keunikannya maka olahraga ini begitu dengan mudah diterima di Indonesia. Apalagi semenjak adanya Perpani, organisasi yang menaungi maka perkembangannya semakin mudah di daerah-daerah pelosok Indonesia. 

Sumber: id.wikipedia.org